Wednesday, December 30, 2015

SOLUSI ALTERNATIF YANG JITU PENDIDIKAN INDONESIA




Oleh: Hasan Ad-Damawi
Berbagai kalangan telah menilai bahwa nasionalisme rakyat kita terhadap bangsanya sendiri dirasa semakin luntur. Bagaimana ini bisa terjadi? Dan bagaimana solusi untuk memecahkannya? Dapatkah pendidikan di Negara kita bisa menjadikan solusi alternatif yang jitu, yang bisa menjembatani, membentuk dan menumbuhkan semangat nasionalisme?


Sebenarnya nasionalisme rakyat Indonesia masih kuat karena mereka masih tetap mencintai negaranya sendiri dibanding Negara lain. Seharusnya yang perlu kita sadarkan adalah mereka yang secara sengaja memanfaatkan komitmen nasionalisme rakyat Indonesia untuk kepentingan pribadi, kelompok dan golongan. Bahkan saudara-saudarakita sebangsa dan setanah air yang sampai sekarang mengalami hidup berkesusahan, merekalah yang berhak menyandang pujian yang berlebihan sebab nasionalisme mereka masih sangat kuat. Negara yang konon ceritanya sumber daya alamnya sangat subur, namun mereka masih saja tetap membayar pajak, membayar biaya sekolah anak mereka dengan mahal, membayar harga perawatan dan pengobatan yang sangat mahal, biaya makan yang tidak setara dengan penghasilan sehari-hari, namun mereka masih dan tetap mencintai dan memiliki kepedulian terhadap harga diri bangsa dimata dunia. Meskipun korupsi yang cantik masih merajalela dimana-mana dan dilakukan secara berjamaah oleh elit kekuasaan dengan memanfaatkan masa transisi demokrasi. Penataan kelembagaan dan relasi kuasa yang tidak seimbang. Selain itu, kita juga harus bisa menerima realita yang ada di Negara kita dengan adanya gejala-gejala lunturnya rasa nasionalisme. Factor ini dikarenakan lemahnya komitmen kita untuk memperbesar rasa nasionalisme, seperti tayangan media massa baik cetak maupun elektronik yang bukan saja bibit-bibit nasionalisme yang bersumber dari rasa kebersamaan berbangsa dan bernegara. Khususnya mesyarakat Indonesia bagian timur dan bagian barat Indonesia yang hampir merasa teralienasi, karena tidak memahami kultur yang akan kita bangun dan kurangnya semangat kebersamaan bagi generasi yang akhirnya menumbuh suburkan konflik dan gejala disintegrasi bangsa.

Bagaimana sistem pendidikan di Negara kita? Sudahkah sekolah-sekolah telah mampu menyentuh penanaman sikap nasionalisme? Belum. Pelajaran yang disajikan disekolah belum bisa menyentuh penanaman patriotism siswa. Selama ini mata pelajaran yang telah disampaikan masih sebatas mendefinisikan nasionalisme bangsa dan belum bisa berhasil membentuk kepribadian bangsa. Pembentukan kepribadian anak bangsa selama ini masih didominasi dari lingkungan yang membentuknya, sebab pendidikan yang diterapkan di Indonesia masih terlalu bersifat Verbal, banyak beban mata pelajaran lemah dalam pencapaian standar-standar kompetensi dengan segala instrument penilaian. Selain itu juga pendidikan kita juga belum terlalu mengarah kepada pola pendidikan yang menekankan pemberdayaan individual dan pembebasan individual dalam menghadapi perkembangan globalisasi dunia. Jika di Negara-negara maju, pendidikan juga diajarkan bagaimana mendukung tumbuhnya kesadaran nasionalisme, tetapi di Negara Indonesia pendidikan belum diarahkan bagaimana mendukung kesadaran nasionalisme anak didik yang sudah terbentuk melalui lingkungan masyarakatnyamasing-masing. Konsep pendidikan yang baik agar mapu mendorong nasionalisme generasi bangsa. Mata pelajaran civic Education perlu dioptimalkan dan perlu adanya upaya program pendidikan yang bisa tersalurkan oleh masyarakat melalui pendidikan dan institusi masyarakat.
Disamping itu,pemerintah harus mengupayakan dan memperluas akses pendidikan bagi masyarakat secara luas. Karena masalah pendidikan di Indonesia tidak dapat diselesaikan dengan sebatas program-program yang memiliki batas waktu, namun lebih kepada gerakan-gerakan yang tidak memiliki keterbatasan waktu dan akan berakhir sampai masalah tersebut terselesaikan. Pendidikan kita harus bisa menjelaskan antara kesadaran nasionalisme masyarakat dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bagaimanapunkita tidak bisa lari dari kenyataan yang ada, bahwa nasionalisme kita sedang diuji dengan meluasnya jaringan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita selalu mengharapkan pemerintah bisa merealisasikan pendidikan untuk masyarakat melalui metode penggunaan teknologi komunikasi dan informasi termasuk kendala-kendala dan peluang-peluang serta solusi dari penyelenggara pendidikan.

No comments:

Post a Comment